Pada mulanya saya dimintai tolong teman saya di Jakarta untuk membelikan tiket perjalanan ke Kebumen dikarenakan ada saudara yang meninggal.
Karena saya tinggal di daerah Kembangan, Jakarta Barat, tentu saja saya mencari terminal yang paling dekat dengan domisili.
Awalnya saya berpikir bahwa terminal Kalideres merupakan terminal terdekat, namun setelah tanya kesana-kemari akhirnya mendapat info bahwa di Rawa Buaya ada terminal juga yang melayani perjalanan ke Jawa (sebutan untuk Jawa Tengah dan sekitarnya).
Saya meluncur melalui Jalan Daan Mogot menuju ke perempatan Cengkareng (arah dari Jembatan Gantung). Dari perempatan itu saya belok kiri kemudian mencari putaran balik yang kira-kira hanya sejauh 400 meter dari perempatan. Setelah putar balik akan ketemu dengan tiang besar di tengah jalan, dari situ hati-hati, tiangnya jangan ditabrak. Panjang nanti urusan.
Kira-kira 100 meter dari tiang itu belok ke kiri, sampailah saya di terminal Rawa Buaya. Terminal ini merupakan terminal kecil dengan luas kurang dari satu hektar. Di sisi sebelah timur terdapat deretan agen dari beberapa PO yang melayani aneka perjalanan ke Jawa dan Sumatera.
Setelah bertemu dengan seorang calo agen dan bertanya-tanya mengenai tujuan perjalanan akhirnya saya diarahkan ke PO H*ndoyo. Sang calo itu pun segera menelepon mungkin agen yang lain untuk meminta jatah 2 kursi. Kebetulan yang akan berangkat adalah 2 orang. Dan akhirnya... Kursi tersedia. Harga yang ditawarkan Rp 155.000,00. Menurut saya harga yang wajar lah, mengingat ini adalah terminal bayangan dan sudah melalui agen dan calo yang ke sekian-sekian.
Pesan dari calo bahwa penumpang berkumpul di terminal pukul 17.30.
Agar jangan sampai telat. Akhirnya teman saya, saya antar ke terminal pukul 16.20. Kira-kira 10 menit sampailah di terminal Rawa Buaya. Jadi kedatangan kami tepat dengan waktu perkiraan kedatangan bus. Dan benar dugaan saya, bus belum ada. Yang ada hanya beberapa bus AKDP, angkot dan beberapa mobil yang perkiraan saya mogok atau memang stay di terminal itu. Tak apalah, lebih baik menunggu dari pada telat, begitu dalam pikiran positif saya.
Akhirnya dengan sabar sambil menikmati P*p Mie, kami menunggu. Sampai akhirnya sebuah mobil
X*nia datang pada pukul 17.40. Sang Calo menghampiri kami, "Mas, naik mobil ke bus ya, soalnya udah kesorean, busnya ga masuk terminal," katanya. Tanpa ba-bi-bu lagi akhirnya teman saya masuk mobil dan saya pun pulang.
No comments:
Post a Comment