Wednesday, February 22, 2017

Evaluasi Kurikulum

BAB V EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi urikulum: suatu proses untuk mengukur prestasi peserta didik, menentukan kelebihan dan kekurangan program pembelajaran, menentukan tingkat ketercapaian tujuan , sebagai dasar penyempurnaan kurikulum

Sifat evaluasi kurikulum:
1.      Formal à berdasarkan pengumpulan data
2.      Informal à berdasarkan perkiraan/dugaan

Syarat program evaluasi kurikulum (sukmadinata 1988):
1.      Mengakui keberadaan nilai dan penilaian
2.      Berorientasi pada tujuan
3.      Bermanfaat untuk diagnostik
4.      Valid
5.      Integratif

Proses dan langkah Evaluasi (Stufflebean):
1.      Penetapan aspek dan tujuan evaluasi
2.      Penentuan macam data yang diperlukan
3.      Pengumpulan data
4.      Pencapaian kriteria yang dievaluasi
5.      Analisis berdasarka kinerja
6.      Menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan

Fungsi evaluasi kurikulum (Eisner):
1.      Diagnosis
2.      Revisi
3.      Perbandingan à rencana dan pelaksanaan
4.      Antisipasi kebutuhan pendidikan
5.      Penentuan ketercapaian pendidikan

Aspek Evaluasi kurikulum:
1.      Evaluasi perencanaan kurikulum à Evaluasi dan perencanaan bersifat komplementer
(1)   Keseluruhan perencanaan, (2) perencanaan pengalaman belajar, (3) organisasi perencanaan
2.      Evaluasi pelaksanaan kurikulum à merupakan upaya mengetahui keefektifan dan keefisienan penerapan desain kurikulum.
(1)   Evaluasi kuantitatif à tes standar (skolastik, aptitude, diagnostik,dll) (2) Evaluasi Kualitatif à non-tes (portofolio, angket, wawancara, inventori, dll)

Model Evaluasi kurikulum:
1.      Diskrepensi (Malcolm Provus) à perbedaan antara standar yang ditetapkan dnegan pelaksanaan
5 tahapan: desain, pelaksanaan, produksi, terminal, biaya
2.      Countenance ( Robert Stake) à partisipasi aktif pihak terkait (guru, orang tua, administrator, dll)

3.      Model CIPP (Contex Input Process Product) – Daniel L. Stufflebean

No comments:

Post a Comment