BAB V EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi urikulum:
suatu proses untuk mengukur prestasi peserta didik, menentukan kelebihan dan
kekurangan program pembelajaran, menentukan tingkat ketercapaian tujuan ,
sebagai dasar penyempurnaan kurikulum
Sifat evaluasi kurikulum:
1. Formal
à
berdasarkan pengumpulan data
2. Informal
à
berdasarkan perkiraan/dugaan
Syarat program evaluasi kurikulum (sukmadinata 1988):
1. Mengakui
keberadaan nilai dan penilaian
2. Berorientasi
pada tujuan
3. Bermanfaat
untuk diagnostik
4. Valid
5. Integratif
Proses dan langkah Evaluasi (Stufflebean):
1. Penetapan
aspek dan tujuan evaluasi
2. Penentuan
macam data yang diperlukan
3. Pengumpulan
data
4. Pencapaian
kriteria yang dievaluasi
5. Analisis
berdasarka kinerja
6. Menyediakan
informasi bagi pengambilan keputusan
Fungsi evaluasi kurikulum (Eisner):
1. Diagnosis
2. Revisi
3. Perbandingan
à
rencana dan pelaksanaan
5. Penentuan
ketercapaian pendidikan
Aspek Evaluasi kurikulum:
1. Evaluasi
perencanaan kurikulum à Evaluasi dan perencanaan bersifat komplementer
(1) Keseluruhan
perencanaan, (2) perencanaan pengalaman belajar, (3) organisasi perencanaan
2. Evaluasi
pelaksanaan kurikulum à merupakan upaya mengetahui keefektifan dan
keefisienan penerapan desain kurikulum.
(1) Evaluasi
kuantitatif à
tes standar (skolastik, aptitude, diagnostik,dll) (2) Evaluasi Kualitatif à
non-tes (portofolio, angket, wawancara, inventori, dll)
Model Evaluasi kurikulum:
1. Diskrepensi
(Malcolm Provus) à
perbedaan antara standar yang ditetapkan dnegan pelaksanaan
5 tahapan: desain, pelaksanaan, produksi, terminal,
biaya
2. Countenance
( Robert Stake) à
partisipasi aktif pihak terkait (guru, orang tua, administrator, dll)
3. Model
CIPP (Contex Input Process Product) – Daniel L. Stufflebean
No comments:
Post a Comment